Jumat, 14 Maret 2014

beritaterkini.com Warga Pekanbaru Mulai Mengungsi Akibat Kabut Asap kunjungi http://medanbisnisdaily.com/news/read/2014/03/13/84420/warga_pekanbaru_mulai_mengungsi_akibat_kabut_asap/#.UyJXpWKSySo


Kamis, 13 Mar 2014 16:08 WIB 
Warga Pekanbaru Mulai Mengungsi Akibat Kabut Asap
MedanBisnis - Pekanbaru. Warga Pekanbaru yang mempunyai balita mulai mengungsi. Mereka tak mau anggota keluarganya terserang penyakit.
M Arifin (33) warga Pekanbaru memiliki 2 balita, Khaisar Ginting (3) dan Prabuh (3 bulan). Kondisi polusi udara yang berbahaya, membuat Arifin tak mau berlama-lama anak istrinya di Pekanbaru.

"Hari ini saya ungsikan anak istri ke Medan lewat jalur darat. Kasian anak-anak saya yang masih bayi. Saya takut mereka terkena penyakit serius akibat kabut asap. Setelah saya antarkan ke rumah keluarga di Medan, saya balik lagi ke Pekanbaru," kata Arifin, Kamis (13/3).

Begitu juga dengan Said (35) warga Panam, Pekanbaru. Pengakuan Said, sudah sepekan lalu anak istrinya balik ke rumah mertuanya di Kabupaten Sosa, Sumatera Utara. Said yang memiliki anak satu orang usia 1,5 tahun sempat terserang ISPA.

"Makanya saya ambil langkah anak istri saya mengungsi saja ke tempat mertua. Memang di Sumut juga ada kabut asap, tapi tidak separah di Riau ini," jelas Said.

Warga lainnya, Zainul Achsan Tanjung, juga mengungsikan istrinya yang lagi hamil 7 bulan. Menurutnya, kondisi kabut asap sangat buruk untuk kesehatan istrinya yang lagi hamil.

"Saya tak mau ambil risiko, makanya istri saya ungsikan ke Sibolga, Sumatera Utara. Ini demi kesehatan istri dan anak yang dalam kandungan," kata Zainul.

RSUD Pekanbaru menyatakan menghirup udara di tengah kabut asap menimbulkan penyakit. "Kualitas udara kini menurun drastis dari batas normal 20,93 persen. Sekarang oksigen murni hanya sebatas 1 persen. Inilah yang berbahaya buat kesehatan kita," kata dr Azizman Saad.

Dengan kualitas oksigen yang menurun, lanjut Azizman, hal itu akan mempengaruhi sel otak khususnya kepada balita. Oksigen yang sudah di bawah normal dengan sendiri tidak bisa menormalkan udara di sel otak pada anak.

"Imbas jangka panjangnya, inteligensi anak akan menurun. Bila terus menerus, bisa berakibat fatal menjadi idiot. Itu risiko terburuk," kata dokter spesialis paru ini.

Ibu hamil juga rentan terserang penyakitn. "Janin bisa lahir mengecil karena oksigen yang dihirup mengandung metan dan karbondioksida," kata Azizman. (dtc

Tidak ada komentar:

Posting Komentar