Seni Teater: Glosarium
Adegan: Bagian dari
babak yang menggambarkan satu suasana dari beberapa suasana dalam babak
Additive Mixing:
Pencampuran warna pada objek yang disinari dari dua atau lebih lampu yang
berbeda
Akting: Tingkah laku
yang dilakukan pemain sebagai wujud penghayatan peran yang dimainkan
Aktor: orang yang
melakukan acting
Amplifikasi: Penguatan
energi listrik setelah melalui rangkaian elektronik
Apron: Daerah yang
terletak di depan layar atau persis di depan bingkai proscenium
Arena: Salah satu
bentuk panggung yang tidak dibatasi oleh konvensi empat dinding imajiner
Artikulasi: Hubungan
antara apa yang dikatakan dan bagaimana mengatakanya, dan dipengaruhi oleh
penguasaan organ produksi suara
Aside: Dialog
menyamping, atau suara hati dan pikiran tokoh
Atmosfir: Isitlah
teater untuk menyebutkan suasana atau kondisi lingkungan
Audibility: Segala
sesuatu yang berkaitan dengan pendengaran
Auditorium: Ruang
tempat duduk penonton dalam panggung proscenium
Backdrop: Layar paling
belakang. Kain yang dapat digulung atau diturun-naikkan dan membentuk latar
belakang panggung
Bahasa tubuh: Bahasa
yang ditimbulkan oleh isyarat-isyarat dan ekspresi tubuh
Bar: Pipa bisa yang
digunakan sebagai baris untuk pemasangan lampu
Barndoor: Sirip empat
sisi yang diletakkan pada lampu dan digunakan untuk mebatasi lebar sinar cahaya
Batten: (1) Lampu
flood yang dirangkai dalam satu kompartemen (wadah). (2) Perlengkapan panggung
yang dapat digunakan untuk mengaitkan sesuatu dan dapat dipindah-pindahkan
Beats: Satu kesatuan
arti terkecil dari dialog
Belly to Belly: Dua
lensa yang dipasang berhadapan dalam sebuah lampu dan jaraknya bisa diatur
Bifocal: Lampu Bifocal
adalah lampu profile standar yang ditambahi dengan shutter tambahan
Blocking: Gerak dan
perpindahan pemain dari satu area ke area lain di panggung
Boom: Baris lampu yang
dipasang secara vertical
Border: Pembatas yang
terbuat dari kain. Dapat dinaikkan dan diturunkan. Fungsinya untuk memberikan
batasan area permainan yang digunakan
Bracket: Pengait untuk
memasang lampu pada boom. Disebut pula sebagai boom arm
Catwalk: Permukaan,
papan atau jembatan yang dibuat di atas panggung yang dapat menghubungkan sisi
satu ke sisi lain
Clamp: Klem atau
pengait untuk memasang lampu pada bar, disebut juga sebagai C-clamp atau Hook
Clamp
Control Balance:
Pengaturan tingkat kekerasan suatu sumber suara terhadap sumber suara yang lain
Control Desk: Disebut
juga Remote Control, alat untuk mengatur tinggi rendahnya intensitas cahaya
dari jarak jauh
Cyc Light: Lampu flood
yang dikhususkan untuk menerangi layar belakang (siklorama)
Denotasi: Arti yang
sebenarnya sesuai dengan arti yang terdapat dalam kamus
Dialog: Percakapan
para pemain.
Diafragma: Sekat yang
memisahkan antara rongga dada dan rongga perut
Diffuse: Jenis
refleksi cahaya yang memiliki pantulan merata serta panjang sinarnya sama
Diftong: Kombinasi dua
huruf vokal dan diucapkan bersamaan
Diksi: Latihan mengeja
kata dengan suara keras dan jelas
Dimmer: Alat pengatur
tinggi rendahnya intensitas cahaya
Distorsi: Hasil
rekaman suara melebihi standar batas maksimal yang ditentukan
Donut: Pelat metal
yang digunakan untuk meningkatkan ketajaman lingkar sinar cahaya yang
dihasilkan oleh lampu spot
Drama: Salah satu
jenis lakon serius dan berisi kisah kehidupan manusia yang memiliki konflik
yang rumit dan penuh daya emosi tetapi tidak mengagungkan sifat tragedy
Dramatic Irony: Aksi
seorang tokoh yang berkata atau bertindak sesuatu, dimana tanpa disadari akan
menimpa dirinya sendiri
Ekstensi: Menambah
besarnya sudut antara dua bagian badan
Eksposisi:
Penggambaran awal dari sebuah lakon, berisi tentang perkenalan karakter, dan
masalah yang akan digulirkan
Elastisitas: Tingkat
kekenyalan suatu objek sehingga dengan mudah bisa diterapkan atau digunakan
Ellipsoidal: Jenis
reflektor yang memiliki bentuk elips
Emosi: Proses fisik
dan psikis yang kompleks yang bisa muncul secara tiba-tiba dan spontan atau
diluar kesadaran
Ephemeral: Sifat
pertunjukan yang bermula pada suatu malam dan berakhir pada malam yang sama
ERS: Elliposoidal
Reflector Spotlight. Lampu spot yang menggunakan reflektor berbentuk elips
disebut juga lampu profile atau leko
ERS Axial: Lampu ERS
yang bohlamnya dipasang secara horizontal
ERS Radial: Lampu ERS
yang bohlamnya dipasang miring 45 derajat
Farce: Seni
pertunjukan yang menyerupai dagelan tetapi bukan dagelan yang seperti
di Indonesia
Filter: Plastik atau
mika berwarna untuk mengubah warna lampu
Flashback: Kilas balik
peristiwa lampau yang dikisahkan kembali pada saat ini
Flat Karakter:
Karakter tokoh yang ditulis oleh penulis lakon secara datar dan biasanya
bersifat hitam putih
Fleksi (flexion):
Membengkokkan suatu sendi untuk mengurangi sudut antara dua bagian badan
Fleksibelitas: Daya
lentur suatu objek / tingkat kelenturan suatu objek
Flies: Disebut juga
penutup. Bagian atas rumah panggung yang dapat digunakan untuk menggantung set dekor
serta menangani peralatan tata cahaya
Floodligth: Jenis
lampu yang sinar cahayanya menyebar serta tidak bisa diatur fokusnya
Focal Point: Titik
temu (pusat) pendar cahaya
FOH: Front Of House.
Bagian depan baris kursi penonton dimana di atasnya terdapat pipa baris lampu
Fokus : (1) Istilah
dalam penyutradaraan untuk menonjolkan adegan atau permainan aktor. (2) Istilah
tata cahaya untuk area yang disinari cahaya dengan tepat dan jelas
Follow Spot: Jenis
lampu spot yang dapat dikendalikan secara manual untuk mengikuti arah gerak
pemain
Fore Shadowing:
Bayang-bayang yang mendahului sebuah peristiwa yang sesungguhnya itu terjadi
Foyer: Ruang tunggu
penonton sebelum pertunjukan dimulai atau saat istirahat
Frequency Respon:
Kemampuan dalam menangkap frekuensi pada batas maksimum dan minimum
Fresnel : (1) Lensa
yang mukanya bergerigi. (2) Jenis lampu yang menggunakan lensa bergerigi
Gesture: sikap tubuh
yang memiliki makna, bisa juga diartikan dengan gerak tubuh sebagai isyarat
Gestus: Aksi atau ucapan
tokoh utama yang beritikad tentang sesuatu persoalan yang menimbulkan
pertentangan atau konflik antar tokoh
Gimmick: Adegan awal
dari sebuah lakon yang berfungsi sebagai pemikat minat penonton untuk
menyaksikan kelanjutan dari lakon tersebut
Globe: Panggung yang
tempat duduk penontonnya berkeliling, digunakan dalam pementasan teater jaman
Elizabeth di Inggris
Gobo: Pelat metal yang
dicetak membentuk pola atau motif tertentu dan digunakan untuk membuat lukisan
sinar cahaya
Groundrow: Lampu flood
yang diletakkan di bawah untuk menerangi aktor atau siklorama dari bawah
Imajinasi: Proses
pembentukan gambaran-gambaran baru dalam pikiran, dimana gambaran tersebut
tidak pernah dialami sebelumnya atau mungkin hanya sedikit yang dialaminya
Improvisasi: Gerakan
dan ucapan yang tidak terencana untuk menghidupkan permainan
Intonasi: Nada suara
(dalam bahasa jawa disebut langgam), irama bicara, atau alunan nada
dalam melafalkan kata-kata, sehingga tidak datar atau tidak monoton.
Insersio: Kearah mana
otot itu berjalan atau arah jalannya otot yang bergerak.
Irama: Gelombang naik
turun, longgar kencangnya gerakkan atau suara yang berjalan dengan teratur
Iris: Piranti untuk
memperbesar atau memperkecil diameter lingkaran sinar cahaya yang dihasilkan
oleh lampu
Jeda: Pemenggalan
kalimat dengan maksud untuk memberi tekanan pada kata.
Karakter: Gambaran
tokoh peran yang diciptakan oleh penulis lakon melalui keseluruhan ciri-ciri
jiwa dan raga seorang peran
Karakter Teatrikal:
Karakter tokoh yang tidak wajar, unik, dan lebih bersifat simbolis
Kolokasi: Asosiasi
kata dengan bahasa yang tidak formal, bahasa percakapan sehari-hari pada suatu
tempat dan masa tertentu.
Komedi: salah satu
jenis lakon yang mengungkapkan cacat dan kelemahan sifat manusia dengan cara
yang lucu, sehingga para penonton bisa lebih menghayati kenyataan hidupnya
Komedi Stamboel:
Pertunjukan teater yang mendapat pengaruh dari Turki dan sangat populer
di Indonesia pada jaman sebelum kemerdekaan
Komunikan: Penerima
komunikasi
Komunikator: Penyampai
kamunikasi
Konflik: Ketegangan
yang muncul dalam lakon akibat adanya karakter yang bertentangan, baik dengan
dirinya sendiri maupun yang ada di luar dirinya
Konotasi: Arti kata
yang bukan sebenarnya dan lebih dipengaruhi oleh konteks kata tersebut dalam
kalimat.
Konsentrasi:
Kesanggupan atau kemampuan yang diperlukan untuk mengerahkan pikiran dan
kekuatan batin yang ditujukan ke suatu sasaran tertentu sehingga dapat
menguasai diri dengan baik.
Lakon: Penuangan ide
cerita penulis menjadi alur cerita yang berisi peristiwa yang saling mengait
dan tokoh atau peran yang terlibat, disebut juga naskah cerita
Lakon Satir: Salah
satu jenis lakon yang mengemas kebodohan, perlakuan kejam, kelemahan seseorang
untuk mengecam, mengejek bahkan menertawakan suatu keadaan dengan maksud
membawa sebuah perbaikan
Latar Peristiwa:
Peristiwa yang melatari adegan itu terjadi dan bisa juga yang melatari lakon
itu terjadi
Latar Tempat: Tempat
yang menjadi latar peristiwa lakon itu terjadi
Latar Waktu: Waktu
yang menjadi latar belakang peristiwa, adegan, dan babak itu terjadi
Level: (1) Istilah
pemeranan dan penyutradraan untuk mengatur tinggi rendah pemain. (2) Istilah
tata suara untuk tingkat ukuran besar kecilnya suara yang terdengar
Lever: Bilah yang
dapat dinaikkan dan diturunkan yang terdapat pada control desk
Ligamen: Jaringan ikat
yang menghubungkan otot dengan tulang atau pembungkus sendi
Melodrama : Salah satu
jenis lakon yang isinya mengupas suka duka kehidupan dengan cara yang
menimbulkan rasa haru kepada penonton
Membran: Selaput atau
lapisan tipis yang sangat peka terhadap getaran
Metacarpal: Disebut juga dengan metatarsus atau ossa
metatarsalia yaitu tulang pertama dari jari
Mime: Pertunjukan
teater yang menitikberatkan pada seni ekspresi wajah pemain
Mimetic/mimesis:
Peniruan atau meniru sesuatu yang ada
Mimik: Ekspresi gerak
wajah untuk menunjukkan emosi yang dialami pemain
Mixed: Jenis refleksi
cahaya yang hasilnya bercampur antara refleksi diffuse dan specular
Monolog: Cakapan
panjang seorang aktor yang diucapkan di hadapan aktor lain
Noise: Gangguan suara
yang tidak diinginkan dalam memproses suara atau rekaman
Observasi: Kegiatan
mengamati yang bertujuan menangkap atau merekam hal apa saja yang terjadi dalam
kehidupan
Orchestra Pit: Tempat
para musisi orkestra bermain
Origio: Tempat otot
timbul atau tempat asal otot yang terkuat
Pageant: Panggung
kereta abad Pertengahan yang digunakan untuk mementaskan teater secara
berkeliling
Panoramic: Kesan suara
yang terdengar pada telinga kiri atau telinga kanan
Pantomimik : Ekspresi
gerak tubuh untuk menunjukkan emosi yang dialami pemain
PAR: Parabolic
Aluminized Reflector. Lampu yang menggunkan reflektor parabola terangkai dalam
satu unit dengan lensanya
Parafrase: Latihan
untuk menyatakan kembali arti dialog dengan menggunakan kata-kata kita sendiri,
dengan tujuan untuk membuat jelas dialog tersebut
PC: (1) Planno Convex,
jenis lensa yang permukaannya halus. (2) Jenis lampu yang menggunakan lensa
tunggal baik lensa Planno Convex atau Pebble Convex
Pebble Convex: Jenis
lensa yang mukanya halus tapi bagian belakangnya bergerigi
Pemanasan: Serial dari
latihan gerakan tubuh dimaksudkan untuk meningkatkan sirkulasi dan meregangkan
otot dengan caraprogresif (bertahap)
Pemeran: Seorang seniman
yang menciptakan peran yang digariskan oleh penulis naskah, sutradara, dan
dirinya sendiri
Penonton: Orang yang
hadir untuk menyaksikan pertunjukan teater
Pernafasan: Peristiwa
menghirup udara dari luar yang mengandung oksigen ke dalam tubuh serta menghembuskan
udara yang banyak mengandung karbondioksida
Pita magnetic: Pita
plastic yang dilapisi oleh serbuk magnet yang digunakan untuk menyimpan getaran
listrik
Planno Convex: Jenis
lensa (lih. PC)
Plot: Biasa disebut
dengan alur adalah kontruksi atau bagan atau skema atau pola dari
peristiwa-peristiwa dalam lakon, puisi atau prosa dan selanjutnya bentuk
peristiwa dan perwatakan itu menyebabkan pembaca atau penonton tegang dan ingin
tahu
Polarity: Kemampuan
maksimum dalam menangkap sumber suara
Practical: Lampu
sehari-hari atau lampu rumahan yang digunakan di atas panggung
Preset: Pengaturan
intensitas cahaya pada control desk disaat lampu dalam keadaan mati (tidak
dinyalakan)
Profile: Jenis lampu
spot yang dapat ukuran dan bentuk sinarnya dapat disesuaikan
Properti: Benda atau
pakaian yang digunakan untuk mendukung dan menguatkan akting pemeran
Protagonis: Peran
utama yang merupakan pusat atau sentral dari cerita
Proscenium: Bentuk
panggung berbingkai
Proscenium Arc:
Lengkung atau bingkai proscenium
Resonansi: Bergema
atau bergaung
Rias Fantasi: Tata
rias yang diterapkan untuk menggambarkan sifat atau karakter yang imajinatif
Rias Karakter: Tata
rias yang diterapkan untuk menegaskan gambaran karakter tokoh peran
Rias Korektif: Tata
rias yang diterapkan untuk memperbaiki kekurangan sehingga pemain nampak cantik
Ritme: Tempo atau
cepat lambatnya dialog akibat variasi penekanan kata-kata yang penting
Round Karakter:
Karakter tokoh dalam lakon yang mengalami perubahan dan perkembangan baik secara
kepribadian maupun status sosialnya
Scoop: Jenis lampu
flood yang menggunakan reflektor ellipsoidal
Sendi: Hubugan yang
terbentuk antara dua tulang
Sendratari:
Pertunjukan drama yang di tarikan atau gabungan seni drama dan seni tari
Side Wing: Bagian
kanan dan kiri panggung yang tersembunyi dari penonton, biasanya digunakan para
aktor menunggu giliran sesaat sebelum tampil
Skeneri: Dekorasi yang
mendukung dan menguatkan suasana permainan
Skenario: Susunan
lakon yang diperagakan oleh pemeran
Soliloki: Cakapan
panjang aktor yang diucapkan seorang diri dan kepada diri sendiri
Specular: Jenis
refleksi yang memantulkan cahaya seperti aslinya (efek cermin)
Snoot: Disebut
juga Top Hat, piranti yang digunakan untuk mengurangi tumpahan
cahaya
Spherical: Jenis
reflektor yang memiliki bentuk setengah lingkaran
Spread: Jenis refleksi
cahaya yang mengenai objek dengan intensitas lebih tinggi garis cahayanya akan
memendar dan direfleksikan lebih panjang dari yang lain
Stand: Pipa untuk
memasang lampu yang dapat berdiri sendiri
Struktur Dramatik:
Rangkaian alur cerita yang saling bersinambung dari awal cerita sampai akhir
Suara Nasal: Suara
yang dihasilkan oleh rongga hidung karena udara beresonansi
Suara Oral: Suara yang
dihasilkan oleh mulut
Subtractive Mixing:
Pencampuran warna cahaya yang dihasilkan dari dua filter berbeda
Surprise: Peristiwa
yang terjadi diluar dugaan penonton sebelumnya dan memancing perasaan dan
pikiran penonton agar menimbulkan dugaan-dugaan yang tidak pasti
Sutradara: Orang yang
mengatur dan memimpin dalam sebuah permainan
Teknik Muncul: Suatu
teknik seorang pemeran dalam memainkan peran untuk pertama kali memasuki sebuah
pentas lakon
Teknik Timing: Teknik
ketepatan waktu antara aksi tubuh dan aksi ucapan atau ketepatan antara gerak
tubuh dengan dialog yang diucapkan
Tema: Ide dasar,
gagasan atau pesan yang ada dalam naskah lakon dan ini menentukan arah jalannya
cerita
Tempo: Cepat lambatnya
suatu ucapan yang kita lakukan
Thrust: Bentuk
panggung yang sepertiga bagiannya menjorok ke depan
Timbre: Warna suara
yang memberi kesan pada kata-kata yang kita ucapkan
Tirai Besi: Satu tirai
khsusus yang dibuat dari logam untuk memisahkan bagian panggung dan kursi
penonton. Digunakan bila terjadi kebakaran di atas panggung, tirai ini
diturunkan sehingga api tidak menjalar keluar dan penonton bisa segera
dievakuasi
Tragedi: Salah satu
jenis lakon yang meniru sebuah aksi yang sempurna dari seorang tokoh besar
dengan menggunakan bahasa yang menyenangkan supaya para penonton merasa belas
kasihan dan ngeri sehingga penonton mengalami pencucian jiwa atau mencapai
katarsis
Trapezium: Tulang yang
ada pada antara pergelangan tangan dan ibu jari tangan
Trap Jungkit: Area
permainan atau panggung yang biasanya bisa dibuka dan ditutup untuk
keluar-masuk pemain dari bawah panggung
Wicara: Cara kita
berbicara dan cara mengucapkan sebuah dialog dalam naskah lakon
Adegan:
Bagian dari babak yang menggambarkan satu suasana dari beberapa suasana dalam
babak
Additive
Mixing: Pencampuran warna pada objek yang disinari dari dua atau lebih lampu
yang berbeda
Akting:
Tingkah laku yang dilakukan pemain sebagai wujud penghayatan peran yang
dimainkan
Aktor:
orang yang melakukan acting
Amphiteater:
Panggung pertunjukan jaman Yunani Kuno
Amplifikasi:
Penguatan energi listrik setelah melalui rangkaian elektronik
Apron:
Daerah yang terletak di depan layar atau persis di depan bingkai proscenium
Arena:
Salah satu bentuk panggung yang tidak dibatasi oleh konvensi empat dinding
imajiner
Artikulasi:
Hubungan antara apa yang dikatakan dan bagaimana mengatakanya, dan dipengaruhi
oleh penguasaan organ produksi suara
Aside:
Dialog menyamping, atau suara hati dan pikiran tokoh
Atmosfir:
Isitlah teater untuk menyebutkan suasana atau kondisi lingkungan
Audibility:
Segala sesuatu yang berkaitan dengan pendengaran
Auditorium:
Ruang tempat duduk penonton dalam panggung proscenium
Backdrop:
Layar paling belakang. Kain yang dapat digulung atau diturun-naikkan dan
membentuk latar belakang panggung
Bahasa
tubuh: Bahasa yang ditimbulkan oleh isyarat-isyarat dan ekspresi tubuh
Bar:
Pipa bisa yang digunakan sebagai baris untuk pemasangan lampu
Barndoor:
Sirip empat sisi yang diletakkan pada lampu dan digunakan untuk mebatasi lebar
sinar cahaya
Batten:
(1) Lampu flood yang dirangkai dalam satu kompartemen (wadah). (2) Perlengkapan
panggung yang dapat digunakan untuk mengaitkan sesuatu dan dapat
dipindah-pindahkan
Beats:
Satu kesatuan arti terkecil dari dialog
Belly
to Belly: Dua lensa yang dipasang berhadapan dalam sebuah lampu dan jaraknya
bisa diatur
Bifocal:
Lampu Bifocal adalah lampu profile standar yang ditambahi dengan shutter
tambahan
Blocking:
Gerak dan perpindahan pemain dari satu area ke area lain di panggung
Boom:
Baris lampu yang dipasang secara vertical
Border:
Pembatas yang terbuat dari kain. Dapat dinaikkan dan diturunkan. Fungsinya
untuk memberikan batasan area permainan yang digunakan
Bracket:
Pengait untuk memasang lampu pada boom. Disebut pula sebagai boom arm
Catwalk:
Permukaan, papan atau jembatan yang dibuat di atas panggung yang dapat
menghubungkan sisi satu ke sisi lain
Clamp:
Klem atau pengait untuk memasang lampu pada bar, disebut juga sebagai C-clamp
atau Hook Clamp
Control
Balance: Pengaturan tingkat kekerasan suatu sumber suara terhadap sumber suara
yang lain
Control
Desk: Disebut juga Remote Control, alat untuk mengatur tinggi rendahnya
intensitas cahaya dari jarak jauh
Cyc
Light: Lampu flood yang dikhususkan untuk menerangi layar belakang (siklorama)
Denotasi:
Arti yang sebenarnya sesuai dengan arti yang terdapat dalam kamus
Dialog:
Percakapan para pemain.
Diafragma:
Sekat yang memisahkan antara rongga dada dan rongga perut
Diffuse:
Jenis refleksi cahaya yang memiliki pantulan merata serta panjang sinarnya sama
Diftong:
Kombinasi dua huruf vokal dan diucapkan bersamaan
Diksi:
Latihan mengeja kata dengan suara keras dan jelas
Dimmer:
Alat pengatur tinggi rendahnya intensitas cahaya
Distorsi:
Hasil rekaman suara melebihi standar batas maksimal yang ditentukan
Donut:
Pelat metal yang digunakan untuk meningkatkan ketajaman lingkar sinar cahaya
yang dihasilkan oleh lampu spot
Drama:
Salah satu jenis lakon serius dan berisi kisah kehidupan manusia yang memiliki
konflik yang rumit dan penuh daya emosi tetapi tidak mengagungkan sifat tragedy
Dramatic
Irony: Aksi seorang tokoh yang berkata atau bertindak sesuatu, dimana tanpa
disadari akan menimpa dirinya sendiri
Ekstensi:
Menambah besarnya sudut antara dua bagian badan
Eksposisi:
Penggambaran awal dari sebuah lakon, berisi tentang perkenalan karakter, dan
masalah yang akan digulirkan
Elastisitas:
Tingkat kekenyalan suatu objek sehingga dengan mudah bisa diterapkan atau
digunakan
Ellipsoidal:
Jenis reflektor yang memiliki bentuk elips
Emosi:
Proses fisik dan psikis yang kompleks yang bisa muncul secara tiba-tiba dan
spontan atau diluar kesadaran
Ephemeral:
Sifat pertunjukan yang bermula pada suatu malam dan berakhir pada malam yang
sama
ERS:
Elliposoidal Reflector Spotlight. Lampu spot yang menggunakan reflektor
berbentuk elips disebut juga lampu profile atau leko
ERS
Axial: Lampu ERS yang bohlamnya dipasang secara horizontal
ERS
Radial: Lampu ERS yang bohlamnya dipasang miring 45 derajat
Farce:
Seni pertunjukan yang menyerupai dagelan tetapi bukan dagelan yang seperti
di Indonesia
Filter:
Plastik atau mika berwarna untuk mengubah warna lampu
Flashback:
Kilas balik peristiwa lampau yang dikisahkan kembali pada saat ini
Flat
Karakter: Karakter tokoh yang ditulis oleh penulis lakon secara datar dan
biasanya bersifat hitam putih
Fleksi
(flexion): Membengkokkan suatu sendi untuk mengurangi sudut antara dua
bagian badan
Fleksibelitas:
Daya lentur suatu objek / tingkat kelenturan suatu objek
Flies:
Disebut juga penutup. Bagian atas rumah panggung yang dapat digunakan untuk
menggantung set dekor serta menangani peralatan tata cahaya
Floodligth:
Jenis lampu yang sinar cahayanya menyebar serta tidak bisa diatur fokusnya
Focal
Point: Titik temu (pusat) pendar cahaya
FOH:
Front Of House. Bagian depan baris kursi penonton dimana di atasnya terdapat
pipa baris lampu
Fokus
: (1) Istilah dalam penyutradaraan untuk menonjolkan adegan atau permainan
aktor. (2) Istilah tata cahaya untuk area yang disinari cahaya dengan tepat dan
jelas
Follow
Spot: Jenis lampu spot yang dapat dikendalikan secara manual untuk mengikuti
arah gerak pemain
Fore
Shadowing: Bayang-bayang yang mendahului sebuah peristiwa yang sesungguhnya itu
terjadi
Foyer:
Ruang tunggu penonton sebelum pertunjukan dimulai atau saat istirahat
Frequency
Respon: Kemampuan dalam menangkap frekuensi pada batas maksimum dan minimum
Fresnel
: (1) Lensa yang mukanya bergerigi. (2) Jenis lampu yang menggunakan lensa
bergerigi
Gesture:
sikap tubuh yang memiliki makna, bisa juga diartikan dengan gerak tubuh sebagai
isyarat
Gestus:
Aksi atau ucapan tokoh utama yang beritikad tentang sesuatu persoalan yang
menimbulkan pertentangan atau konflik antar tokoh
Gimmick:
Adegan awal dari sebuah lakon yang berfungsi sebagai pemikat minat penonton
untuk menyaksikan kelanjutan dari lakon tersebut
Globe:
Panggung yang tempat duduk penontonnya berkeliling, digunakan dalam pementasan
teater jaman Elizabeth di Inggris
Gobo:
Pelat metal yang dicetak membentuk pola atau motif tertentu dan digunakan untuk
membuat lukisan sinar cahaya
Groundrow:
Lampu flood yang diletakkan di bawah untuk menerangi aktor atau siklorama dari
bawah
Imajinasi:
Proses pembentukan gambaran-gambaran baru dalam pikiran, dimana gambaran
tersebut tidak pernah dialami sebelumnya atau mungkin hanya sedikit yang
dialaminya
Improvisasi:
Gerakan dan ucapan yang tidak terencana untuk menghidupkan permainan
Intonasi:
Nada suara (dalam bahasa jawa disebut langgam), irama bicara, atau
alunan nada dalam melafalkan kata-kata, sehingga tidak datar atau tidak
monoton.
Insersio:
Kearah mana otot itu berjalan atau arah jalannya otot yang bergerak.
Irama:
Gelombang naik turun, longgar kencangnya gerakkan atau suara yang berjalan
dengan teratur
Iris:
Piranti untuk memperbesar atau memperkecil diameter lingkaran sinar cahaya yang
dihasilkan oleh lampu
Jeda:
Pemenggalan kalimat dengan maksud untuk memberi tekanan pada kata.
Karakter:
Gambaran tokoh peran yang diciptakan oleh penulis lakon melalui keseluruhan
ciri-ciri jiwa dan raga seorang peran
Karakter
Teatrikal: Karakter tokoh yang tidak wajar, unik, dan lebih bersifat simbolis
Kolokasi:
Asosiasi kata dengan bahasa yang tidak formal, bahasa percakapan sehari-hari
pada suatu tempat dan masa tertentu.
Komedi:
salah satu jenis lakon yang mengungkapkan cacat dan kelemahan sifat manusia
dengan cara yang lucu, sehingga para penonton bisa lebih menghayati kenyataan
hidupnya
Komedi
Stamboel: Pertunjukan teater yang mendapat pengaruh dari Turki dan sangat
populer di Indonesia pada jaman sebelum kemerdekaan
Komunikan:
Penerima komunikasi
Komunikator:
Penyampai kamunikasi
Konflik:
Ketegangan yang muncul dalam lakon akibat adanya karakter yang bertentangan,
baik dengan dirinya sendiri maupun yang ada di luar dirinya
Konotasi:
Arti kata yang bukan sebenarnya dan lebih dipengaruhi oleh konteks kata
tersebut dalam kalimat.
Konsentrasi:
Kesanggupan atau kemampuan yang diperlukan untuk mengerahkan pikiran dan
kekuatan batin yang ditujukan ke suatu sasaran tertentu sehingga dapat
menguasai diri dengan baik.
Lakon:
Penuangan ide cerita penulis menjadi alur cerita yang berisi peristiwa yang
saling mengait dan tokoh atau peran yang terlibat, disebut juga naskah cerita
Lakon
Satir: Salah satu jenis lakon yang mengemas kebodohan, perlakuan kejam,
kelemahan seseorang untuk mengecam, mengejek bahkan menertawakan suatu keadaan
dengan maksud membawa sebuah perbaikan
Latar
Peristiwa: Peristiwa yang melatari adegan itu terjadi dan bisa juga yang
melatari lakon itu terjadi
Latar
Tempat: Tempat yang menjadi latar peristiwa lakon itu terjadi
Latar
Waktu: Waktu yang menjadi latar belakang peristiwa, adegan, dan babak itu
terjadi
Level:
(1) Istilah pemeranan dan penyutradraan untuk mengatur tinggi rendah pemain.
(2) Istilah tata suara untuk tingkat ukuran besar kecilnya suara yang terdengar
Lever:
Bilah yang dapat dinaikkan dan diturunkan yang terdapat pada control desk
Ligamen:
Jaringan ikat yang menghubungkan otot dengan tulang atau pembungkus sendi
Melodrama
: Salah satu jenis lakon yang isinya mengupas suka duka kehidupan dengan cara
yang menimbulkan rasa haru kepada penonton
Membran:
Selaput atau lapisan tipis yang sangat peka terhadap getaran
Metacarpal: Disebut juga
dengan metatarsus atau ossa metatarsalia yaitu
tulang pertama dari jari
Mime:
Pertunjukan teater yang menitikberatkan pada seni ekspresi wajah pemain
Mimetic/mimesis:
Peniruan atau meniru sesuatu yang ada
Mimik:
Ekspresi gerak wajah untuk menunjukkan emosi yang dialami pemain
Mixed:
Jenis refleksi cahaya yang hasilnya bercampur antara refleksi diffuse dan
specular
Monolog:
Cakapan panjang seorang aktor yang diucapkan di hadapan aktor lain
Noise:
Gangguan suara yang tidak diinginkan dalam memproses suara atau rekaman
Observasi:
Kegiatan mengamati yang bertujuan menangkap atau merekam hal apa saja yang
terjadi dalam kehidupan
Orchestra
Pit: Tempat para musisi orkestra bermain
Origio:
Tempat otot timbul atau tempat asal otot yang terkuat
Pageant:
Panggung kereta abad Pertengahan yang digunakan untuk mementaskan teater secara
berkeliling
Panoramic:
Kesan suara yang terdengar pada telinga kiri atau telinga kanan
Pantomimik
: Ekspresi gerak tubuh untuk menunjukkan emosi yang dialami pemain
PAR:
Parabolic Aluminized Reflector. Lampu yang menggunkan reflektor parabola
terangkai dalam satu unit dengan lensanya
Parafrase:
Latihan untuk menyatakan kembali arti dialog dengan menggunakan kata-kata kita
sendiri, dengan tujuan untuk membuat jelas dialog tersebut
PC:
(1) Planno Convex, jenis lensa yang permukaannya halus. (2) Jenis lampu yang
menggunakan lensa tunggal baik lensa Planno Convex atau Pebble Convex
Pebble
Convex: Jenis lensa yang mukanya halus tapi bagian belakangnya bergerigi
Pemanasan:
Serial dari latihan gerakan tubuh dimaksudkan untuk meningkatkan sirkulasi dan
meregangkan otot dengan caraprogresif (bertahap)
Pemeran:
Seorang seniman yang menciptakan peran yang digariskan oleh penulis naskah,
sutradara, dan dirinya sendiri
Penonton:
Orang yang hadir untuk menyaksikan pertunjukan teater
Pernafasan:
Peristiwa menghirup udara dari luar yang mengandung oksigen ke dalam tubuh
serta menghembuskan udara yang banyak mengandung karbondioksida
Pita
magnetic: Pita plastic yang dilapisi oleh serbuk magnet yang digunakan untuk
menyimpan getaran listrik
Planno
Convex: Jenis lensa (lih. PC)
Plot:
Biasa disebut dengan alur adalah kontruksi atau bagan atau skema atau pola dari
peristiwa-peristiwa dalam lakon, puisi atau prosa dan selanjutnya bentuk
peristiwa dan perwatakan itu menyebabkan pembaca atau penonton tegang dan ingin
tahu
Polarity:
Kemampuan maksimum dalam menangkap sumber suara
Practical:
Lampu sehari-hari atau lampu rumahan yang digunakan di atas panggung
Preset:
Pengaturan intensitas cahaya pada control desk disaat lampu dalam keadaan mati
(tidak dinyalakan)
Profile:
Jenis lampu spot yang dapat ukuran dan bentuk sinarnya dapat disesuaikan
Properti:
Benda atau pakaian yang digunakan untuk mendukung dan menguatkan akting pemeran
Protagonis:
Peran utama yang merupakan pusat atau sentral dari cerita
Proscenium:
Bentuk panggung berbingkai
Proscenium
Arc: Lengkung atau bingkai proscenium
Resonansi:
Bergema atau bergaung
Rias
Fantasi: Tata rias yang diterapkan untuk menggambarkan sifat atau karakter yang
imajinatif
Rias
Karakter: Tata rias yang diterapkan untuk menegaskan gambaran karakter tokoh
peran
Rias
Korektif: Tata rias yang diterapkan untuk memperbaiki kekurangan sehingga
pemain nampak cantik
Ritme:
Tempo atau cepat lambatnya dialog akibat variasi penekanan kata-kata yang
penting
Round
Karakter: Karakter tokoh dalam lakon yang mengalami perubahan dan perkembangan
baik secara kepribadian maupun status sosialnya
Scoop:
Jenis lampu flood yang menggunakan reflektor ellipsoidal
Sendi:
Hubugan yang terbentuk antara dua tulang
Sendratari:
Pertunjukan drama yang di tarikan atau gabungan seni drama dan seni tari
Side
Wing: Bagian kanan dan kiri panggung yang tersembunyi dari penonton, biasanya
digunakan para aktor menunggu giliran sesaat sebelum tampil
Skeneri:
Dekorasi yang mendukung dan menguatkan suasana permainan
Skenario:
Susunan lakon yang diperagakan oleh pemeran
Soliloki:
Cakapan panjang aktor yang diucapkan seorang diri dan kepada diri sendiri
Specular:
Jenis refleksi yang memantulkan cahaya seperti aslinya (efek cermin)
Snoot:
Disebut juga Top Hat, piranti yang digunakan untuk mengurangi
tumpahan cahaya
Spherical:
Jenis reflektor yang memiliki bentuk setengah lingkaran
Spread:
Jenis refleksi cahaya yang mengenai objek dengan intensitas lebih tinggi garis
cahayanya akan memendar dan direfleksikan lebih panjang dari yang lain
Stand:
Pipa untuk memasang lampu yang dapat berdiri sendiri
Struktur
Dramatik: Rangkaian alur cerita yang saling bersinambung dari awal cerita
sampai akhir
Suara
Nasal: Suara yang dihasilkan oleh rongga hidung karena udara beresonansi
Suara
Oral: Suara yang dihasilkan oleh mulut
Subtractive
Mixing: Pencampuran warna cahaya yang dihasilkan dari dua filter berbeda
Surprise:
Peristiwa yang terjadi diluar dugaan penonton sebelumnya dan memancing perasaan
dan pikiran penonton agar menimbulkan dugaan-dugaan yang tidak pasti
Sutradara:
Orang yang mengatur dan memimpin dalam sebuah permainan
Teknik
Muncul: Suatu teknik seorang pemeran dalam memainkan peran untuk pertama kali
memasuki sebuah pentas lakon
Teknik
Timing: Teknik ketepatan waktu antara aksi tubuh dan aksi ucapan atau ketepatan
antara gerak tubuh dengan dialog yang diucapkan
Tema:
Ide dasar, gagasan atau pesan yang ada dalam naskah lakon dan ini menentukan
arah jalannya cerita
Tempo:
Cepat lambatnya suatu ucapan yang kita lakukan
Thrust:
Bentuk panggung yang sepertiga bagiannya menjorok ke depan
Timbre:
Warna suara yang memberi kesan pada kata-kata yang kita ucapkan
Tirai
Besi: Satu tirai khsusus yang dibuat dari logam untuk memisahkan bagian
panggung dan kursi penonton. Digunakan bila terjadi kebakaran di atas panggung,
tirai ini diturunkan sehingga api tidak menjalar keluar dan penonton bisa
segera dievakuasi
Tragedi:
Salah satu jenis lakon yang meniru sebuah aksi yang sempurna dari seorang tokoh
besar dengan menggunakan bahasa yang menyenangkan supaya para penonton merasa
belas kasihan dan ngeri sehingga penonton mengalami pencucian jiwa atau
mencapai katarsis
Trapezium:
Tulang yang ada pada antara pergelangan tangan dan ibu jari tangan
Trap
Jungkit: Area permainan atau panggung yang biasanya bisa dibuka dan ditutup
untuk keluar-masuk pemain dari bawah panggung
Wicara:
Cara kita berbicara dan cara mengucapkan sebuah dialog dalam naskah lakon
Under: (tata suara)
Hasil rekaman suara yang sangat lemah
Tidak ada komentar:
Posting Komentar